Pentingnya Adab terhadap Guru dan Membangun Peradaban melalui Waqaf | Ustadz Budi Ashari


 


Akhlak dan keteladan kepada seorang guru adalah sesuatu yang bukan merupakan pilihan tapi dia adalah sebuah keharusan. Seorang guru adalah seorang yang menjadi keteladanan bagi siapapun anak didiknya. Keteladanan itu sesuatu yang dipelajari oleh murid sebelum dia mempelajari ilmunya. Adab akhlak itu sangat luar biasa.

Ibnul Mubarok berkata,

تعلمنا الأدب ثلاثين عاماً، وتعلمنا العلم عشرين

“Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun sedangkan kami mempelajari ilmu selama 20 tahun.”

MasyaAllah...

beliau dari para gurunya belajar keteladanan mereka, meniru mereka, mempelajari akhlak mereka 30 tahun lamanya belajar itu. Dan belajar ilmu hanya 20 tahun, lebih sedikit.

Imam Ibnu Jauzi dalam Shifatush Shafwah juga menyampaikan pernyataan Abdullah bin Mubarak yang lainnya bahwa adab itu dua pertiga ilmu.

Kalau seseorang ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, ilmu yang banyak, dan melimpah, maka berlajar adab sebelum ilmu.

Maka, berdirilah untuk guru berikan kepada mereka kemuliaan karena nyaris saja guru menjadi seperti Rasul Shalallahu 'Alaihi Wasallam.

Peradaban Islam dibangun dengan iman dan ilmu. Ayat pertama yang turun memberikan perintah iqro’, membaca. Membaca Kekuasaan Allah di Alam Semesta yang akan menambah iman dan menghasilkan ilmu pengetahuan. 

Semangat beriman dan berilmu ini didukung penuh oleh para dermawan yang dengan sangat sadar bahwa peradaban dan ilmu perlu dukungan harta sebagai perjuangan di jalan Allah di antaranya melalui jalur wakaf.

Wakaf yang dalam sejarahnya mampu menutup pasar ribawi Yahudi hanya dalam waktu empat bulan, dan karena peran wakaf pula peradaban Islam tumbuh dan bersinar dengan luar biasanya.

Barakallahu Fiikum,

Semoga Allah senantiasa menjaga dan memberikan pahala balasan terbaik atas jasa-jasaMu wahai para guru.

Sumber: Telegram Masjid Al-Irsyad dan Budi Ashari Official

Tidak ada komentar:

Posting Komentar