Pertanyaan Seputar Budidaya Udang Vaname


2. Berapakah range nilai acceptance water quality dalam budidaya udang vaname.

3. Jika kolam udang memiliki panjang 40 m dan lebar 15 m, dan kita ingin

mengaplikasikan suatu produk x dengan dosis 4 ppm, berapa liter produk x yang

dibutuhkan jika tinggi airnya 120 cm.

4. Jika pak Anton menanam udang dengan kepadatan 120 ekor/meter, dan di umur 60

hari didapatkan berat udang 11.3 gram, dan estimasi SR di umur 60 hari SR 85%.

● Hitunglah biomassa udang jika panjang kolam 30 m dan lebar 17 m.

● Hitunglah Adg udang jika sampling udang di umur 43 hari abw sebesar 8.7

gram.


5. Pak Anton, panen udang di umur 110 hari dengan abw 21.3 gram dan didapat

tonase / biomass panen sebesar 5.5 ton dan pakan yang dihabiskan sebesar 7.3 ton.

● Hitunglah populasi dan SR (%) pada saat waktu panen, jika di awal budidaya

pak Anton tebar 300.000 ekor.

● Berapakah produktivitas per ha, jika luasan kolam pak Anton sebesar 3000

m2.

● Berapakah FCR pak Anton.

6. Apa yang anda ketahui tentang biosekuriti dalam budidaya udang vannamei

7. Bagaimana cara menghitung estimasi SR dan Biomassa udang ketika sampling,

berikan contohnya.

8. Sebutkan jenis - jenis saproktan (Probiotik, kapur, mineral dll) yang biasa digunakan

dalam budidaya udang vannamei

9. Sebutkan penyakit yang biasa menginfeksi udang vannamei

10. Sebutkan tanda-tanda visual udang vaname berdasarkan jenis penyakit yang

menginfeksi.

Menurut SNI 01-7246-2006

Persyaratan kualitas air pemeliharaan udang vaname.

Suhu 28,5 – 31,5 oC

Salinitas 15 – 25 ppt

pH 7,5 – 8,5

Oksigen Terlarut (DO) >3,5 mg/l

Alkalinitas 100 – 150 mg/l

Amonia <0,01 mg/l

Nitrit <0,01 mg/l

Nitrat <0,05 mg/l

Kecerahan air 30 – 45 cm

Ketinggian Air 120 – 200 cm


3. Volume air kolam udang = P x L x T air

= 40 m x 15 m x 1,2 m

= 720 m3


Produk X dibutuhkan = dosis produk X x volume air


= 4 ml/m3

x 720 m3

= 2.880 ml

= 2,88 liter


4. Populasi Udang awal = padat tebar x luas kolam


= 120 ekor.m-2


x (30 m x 17 m)

= 120 ekor.m-2 x 510 m2

= 61.200 ekor


Populasi Udang umur 60 hari = SR x Populasi Udang Awal


= 85% x 61.200

= 0,85 x 61.200

= 52.020 ekor


Biomassa Udang umur 60 hari = Populasi udang umur 60 hari x berat udang umur 60 hari


= 52.020 ekor x 11,3 gram/ekor

= 587.826 gram

= 587,826 kg


ADG udang = (Berat rata-rata udang sampling 60 hari - Berat rata-rata udang

sampling 43 hari)/interval waktu sampling


= (11,3 gram – 8,7 gram)/17 hari

= 2,6 gram/17 hari

= 0,15 gram/hari

5. Populasi saat panen = Biomassa/abw

= 5,5 ton/21,3 gram.ekor-1

= 5.500.000 gram/21,3 gram.ekor-1

= 258.216 ekor


SR = Populasi Udang Panen/Populasi tebar awal


= 258.216 ekor/300.000 ekor

= 0,86 x 100%

= 86%


Produktivitas per ha = Biomassa Panen/luasan kolam


= 5.5 ton/3000 m2

= 5.500 kg/3000m2

= 1,8333 kg/m2

= (1,8333 x 10.000) kg/10.000 m2 (1 ha = 10.000 m2

)


= 18.333 kg/ha

= 18,333 ton/ha


FCR Pak Anton = Jumlah Pakan/Biomassa Panen


= 7,3 ton/5,5 ton

= 1,327


6. Biosekuriti dalam budidaya udang vaname, dapat diartikan upaya pencegahan masuknya

penyakit ke dalam tambak, atau pencegahan kontaminasi dari satu lokasi tambak yang

terinfeksi ke tambak lain yang masih bebas penyakit. Contoh aplikasi di tambak, memasang

pagar pada sekeliling tambak, memasang tali atau senar di atas tambak yang dapat

menghalau burung, serta desinfeksi keluar masuknya orang, kendaraan dan yang lainnya

untuk akses ke tambak.

7. Cara menghitung estimasi SR dan biomassa udang ketika sampling: Misalkan jaring

lempar ukuran 1x1 ditebar di beberapa titik kemudian didapatkan rata-rata jumlah udang

dan diukur beratnya untuk mendapatkan berat rata-rata udang, lalu jumlah rata-rata udang

dikalikan dengan luas petakan tambak, kemudian jumlah populasi udang yang didapat saat

sampling dibagi jumlah tebar awal dikali 100%, didapatkan Survival Rate. Biomassa

didapatkan dengan cara jumlah populasi udang saat sampling dikalikan berat rata-rata

udang yang disampling.

8. Jenis-jenis saproktan dalam budidaya udang vaname

Kincir air, pompa air, terpal HDPE, alat ukur kualitas air (suhu, pH, DO, kecerahan air,

salinitas, ammonia, nitrit, dan nitrat), anco, bahan desinfektan, probiotik, pupuk, pakan,

kapur, mineral, dan obat-obatan.

9. Penyakit yang menginfeksi udang vaname:

White Spot Syndrome Virus (WSSV), Infectious Myonecrosis Virus (IMNV), Infectious

Hepatopancreatic and Haemotopoletic Necrosis Virus (IHHNV), Taura Syndrome Virus

(TSV), Covert Mortality Nodavirus (CMNV), dan Yellow Head Virus (YHV)

10. Tanda-tanda visual udang vaname berdasarkan jenis penyakit yang menginfeksi:


▪ Infectious Myonecrosis Virus (IMNV), yang umum dikenal dengan myo, tanda-

tanda rusaknya daging pada abdomen (perut) hingga ekor dengan warna menjadi


kemerahan sehingga menyerupai udang rebus.

▪ White Spot Disease (WSD), yang umum dikenal dengan WS adalah penyakit yang

menyerang udang dari telur hingga dewasa. Virus penyebabnya adalah White Spot


Syndrome Virus (WSSV), tanda-tanda yang muncul adalah munculya bitnik putih

pada kulit, perubahan warna dari merah muda menjadi kemerahan pada seluruh

tubuh udang, nafsu makan hilang, dan beberapa hari setelah menginfeksi, udang

tampak sekarat dan berenang di permukaan air dekat pinggiran kolam.

▪ Infectious Hepatopancreatic and Haemotopoletic Necrosis Virus (IHHNV),

mengakibatkan udang berwarna putih mengkilap terutama pada bagian sendi

abdomen (perut) atau warna udang menjadi kebiru-biruan dan pertumbuhan

rostrum (bagian ekor) cacat pada salah satu sisi. Penyebaran melalui kanibalisme

antar udang.

▪ Taura Syndrome Virus (TSV), tanda-tanda yang muncul warna tubuh memucat,

munculnya bercak hitam, dan pleopod (kaki renang) berwarna lebih merah

dibandingkan bagian tubuh lainnya. Kulit udang melunak dan usus kosong.

Penyakit ini sering menyerang pada fase akhir siklus molting. Penyebaran melalui

kanibalisme antar udang.

▪ Covert Mortality Nodavirus (CMNV), ditandai dengan warna hepatopancreas

memudar, saluran pencernaan kosong, kulit udang lunak, dan pertumbuhan udang

melambat. Seringkali bagian otot menjadi keputihan di bagian perut.

▪ Yellow Head Virus (YHV), ditandai dengan warna kepala mengalami perubahan

dari pucat hingga kekuningan. Gejala lain yaitu nafsu makan rendah dan hanya

berenang di permukaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar